<head> Landasan Historis dan Filosofis Terbentuknya Paguyuban Literasi Desa.

Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Artikel (31) bacaan (14) Berita (29) ekonomi. (1) Film (6) Keilmuan (17) Keislaman (37) Opini (77) Pemilu (6) PMII (14) POLITIK (6) Puisi (2) Warta (39)

Landasan Historis dan Filosofis Terbentuknya Paguyuban Literasi Desa.

Rabu, November 17 | November 17, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2023-10-26T22:57:41Z

Kegiatan Paguyuban Literasi Desa

Literasi News : Pada Rabu 17/11/2021 Tim Redaksi Whynotliterasi menyambangi kediaman salahsatu Inisiator dan Deklator Lahirnya Organisasi Paguyuban Literasi Desa Yaitu Sahabat Lutbi Permana, di Kp Geunding Desa Sirnagalih Kecamatan Cipeundey- Bandung Barat.  Kedatangan Tim redaksi ingin menanyakan asas terbentuknya Organisasi Tersebut, berikut cuplikan Nya :

Landasan historis lahirnya organisasi atau
komunitas paguyuban literasi desa salahsatunya Karena Eksistensi kesadaran
pemuda terhadap membaca,menulis Dan peduli lingkungan untuk sekarang berkurang!!
  bahkan Bukan hanya berkurang tetapi tidak Ada kesadaran Sama sekali.



Idonesia menduduki
peringkat ke-62 dari 70 negara dalam hal literasi  atau termasuk dalam 10 negara terbawah dalam hal literasi .
Ini berdasarkan survei yang dilakukan oleh International Student Assessment Program (PISA) yang diterbitkan pada tahun 2019 oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).
Dengan
demikian kita  Sudah Jelas tertinggal
sangat Jauh Dan kita tidak sigap dan sadar terhadap sektor ini. Angka tersebut untuk
skala nasional bisa dibayangkan bagaimana di skala kabupaten kebawah, Sudah tak
perlu Di Tanyakan lagikan??



Di Kecamatan Cipeundeuy kab Bandung Barat , telah hadir komunitas
literasi untuk Pelajar,mahasiswa,dan pemuda, yang mau ikut andil  dalam menyoal dan mengaktualisasikan keilmuan, khsusunya
dalam mendorong minat dan motivasi membaca, yaitu komunitas paguyuban literasi
desa



Asas terebentuknya komunitas 
Paguyuban literasi ini di dasari 
atas beberapa peroblematika yang hadir. 

Argumen Pertama

tidak Adanya Wadah untuk
pemuda yang peduli  terhadap membaca,menulis,dan
peduli lingkungan, 

Argumen Kedua 

rendahnya minat baca di kalangan masyarakat, dan
masyarakat mulai meninggalkan buku sebagai sumber pengetahuan,  

Argumen Ketiga 

mungkin banyak pemuda yang Ingin Langsung
menggemborkan literasi tetapi mereka tidak Ada Wadah Dan tidak Ada suport Dari
lingkungan,teman hingga keluarga.



Berdasarkan pada hal itu  Ada
Beberapa mahasiswa, Pelajar,dan pemuda yang ada di Setiap desa, mendiskusikan
Terkait pembentukan komunitas yang eksis dan mempunyai program kerja
mengentaskan rendahnya minat baca,  Diskusi mengenai urgensi pembentukan komunitas
literasi ini hampir satu bulan sehingga menghasilkan nama komunitas yaitu
PAGUYUBAN LITERASI DESA.



Organisasi Paguyuban Literasi Desa diharapkan menjadi Wadah untuk
pemuda yang peduli terhadap membaca, menulis, dan peduli lingkungan, serta
menjadi pemuda yang  dapat Merasakan
dinamika dan konflik  di organisasi.



Bagi Mahasiswa, Pelajar, Pemuda dan khususnya warga masyarakat jika
ingin bergabung dengan paguyuban literasi desa, Kami sangat terbuka untuk yg
mau ikut andil dalam hal hal baik ini, dan Karena komunitas ini berlandaskan
pancasila Dan UUD 1945`, bersifat kekeluargaan,Progresif, serta tidak perlu ragu
dan mempertanyakan Eksistensi Kami.

Konten : Lutbi Permana ( Bukan Penulis terkenal)
Editor : A Haidar

×
Berita Terbaru Update