<head> PENTINGNYA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM BIDANG PENDIDIKAN

Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Artikel (31) bacaan (14) Berita (29) ekonomi. (1) Film (6) Keilmuan (17) Keislaman (37) Opini (77) Pemilu (6) PMII (14) POLITIK (6) Puisi (2) Warta (39)

PENTINGNYA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM BIDANG PENDIDIKAN

Selasa, November 9 | November 09, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2023-02-14T03:38:01Z


Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem yang terintegrasi untuk memberikan informasi untuk mendukung seperti operasi, manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan dalam suatu organisasi (Ainin et al., 2014). Informasi ini terdiri dari data yang diproses dan dibuat bermakna bagi pengguna sedangkan sistem terdiri dari sekumpulan komponen yang digunakan untuk beroperasi bersama untuk mengkonversi data menjadi informasi untuk dapat digunakan oleh pembuat keputusan di dalam atau di luar organisasi (Al-dossary et al., 2021; Badrudin & Nurdin, 2019). SIM digunakan pada berbagai tingkatan dalam organisasi untuk memberikan dukungan dalam jangka panjang organisasi secara strategis (Boiko et al., 2019; Maier, 2007; Martins et al., 2019). SIM dalam pendidikan menjadi salah satu sistem yang digunakan untuk mendukung kegiatan pendidikan dan dapat didefinisikan sebagai penggunaan sistem untuk mengumpulkan, mengintegrasikan, memproses, memelihara, dan menyebarluaskan informasi terpadu yang relevan, tidak ambigu, dan tepat untuk pemimpin pendidikan dalam pengambil keputusan,dan  perencanaan (Cai et al., 2019; Darwis & Mahmud, 2017; Devece et al., 2017).  Terdapat tiga kunci dalam mencapai keberhasilan SIM Pendidikan diantaranya mencakup waktu yang efisien, integrasi data yang akurat dari berbagi data dan penggunaan data & informasi yang efisien untuk pengambilan keputusan (Mykytyn, 2020; Peeters & Widlak, 2018; R Sufyan Sauri, 2016).

Meskipun dalam SIM Pendidikan memiliki manfaat yang besar dalam pengambilan keputusan. Akan tetapi implementasi SIM Pendidikan masih buruk khususnya di beberapa negara berkembang. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasanah (2020)menyatakan bahwa penerapan SIM Pendidikan masih buruk di berbagai negara berkembang dalam hal pengumpulan, analisis dan produksi data sehingga dalam menghasilkan output dan diseminasi untuk mengembangkan kebijakan pendidikan tidak jauh lebih baik. Kemudian, argumentasi ini didukung oleh pernyataan Ismail & Sinen (2017)bahwa faktor penghambat SIM Pendidikan diantaranya yakni terdapat tantangan infrastruktur yang belum memadai, tidak tersedianya komputer dan perangkat di sekolah, dan literasi komputer yang rendah di antara staf dalam sekolah sehingga mempengaruhi pengambilan keputusan yang efisien. Hal ini membuat sistem informasi sulit untuk didistribusikan, dan pelatihan ekstensif diperlukan untuk meningkatkan kapasitas staf TI bagi sekolah sehingga mereka dapat menggunakannya secara efisien (Sonia, 2020; Stvilia et al., 2019; Syahrul, 2017). Lebih lanjut, Jasmis et al., (2021)menunjukkan bahwa ada kelangkaan Atau kesenjangan informasi dalam pendidikan sehingga mempengaruhi pengambilan keputusan dalam tingkat kebijakan maupun operasional.

Berdasarkan pernyataan diatas bahwa pentingnya oenerapan SIM Pendidikan dalam mengembangkan perencanaan. Demikian pula bahwa SIM Pendidikan memainkan peran penting dalam mengembangkan rencana, strategi dan kebijakan yang tepat untuk meningkatkan sistem pendidikan (K. C. Gilbert et al., 2007; S. S. Gilbert et al., 2020; Hackbarth & Grover, 2006). Tentunya dalam keberhasilan SIM Pendidikan ini tidak hanya untuk sistem pendidikan saja, tetapi dapat meningkatkan efisiensi dan kontrol sekolah (Triwiyono & Meirawan, 2013; Ulinafiah & Wiyani, 2019; Wang et al., 2020; Wijaya & Risdiansyah, 2020). SIM Pendidikan bukan hanya sarana untuk mengumpulkan informasi statistik dari sekolah. Akan tetapi, turut menyediakan data yang komprehensif, terintegrasi, relevan, andal, tidak ambigu dan tepat waktu kepada para pemimpin pendidikan, pembuat keputusan untuk melakukan tanggung jawab mereka secara efisien untuk mencapai tujuan yang dicapai (Indrayani, 2013; Jasmis et al., 2021; Jasrianto, 2015; Katsikas, 2000). Demikian pula ini sesuai dengan penelitian Laksamana Bangsawan (2015)bahwa tujuan SIM Pendidikan tidak hanya untuk mengumpulkan, menyimpan, dan memproses, menganalisis, mengelola, dan menyebarkan informasi, tetapi juga untuk membantu pembuatan kebijakan pendidikan dengan menyediakan informasi yang relevan dan dapat diakses oleh seluruh pihak. Selain itu, Loilatu et al., (2020)menyatakan bahwa SIM Pendidikan huga dapat digunakan untuk memasukkan data administrasi dan keuangan siswa, sumber daya manusia, dan pembelajaran.

Dengan demikian, untuk mencapai kemajuan dalam tujuan kebijakan, diperlukan SIM Pendidikan yang efektif. Selain itu, penulis juga menyatakan bahwa SIM Pendidikan yang komprehensif tidak hanya mencakup data administrasi siswa, tetapi juga data keuangan, sumber daya manusia, dan sistem pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pernyataan Madonsela (2020) bahwa penekanan pada kualitas, kesetaraan, pemerataan, kinerja dan pengembangan memerlukan perubahan signifikan pada fungsi sistem pendidikan, bagaimana mereka dikelola, jenis data yang di peroleh dan informasi yang dibutuhkan pemimpin untuk memenuhi kebutuhan mereka sehingga SIM Pendidikan memainkan peran yang penting terhadap kualitas dan ketersediaan informasi. 

AI YULIA NURAIDAH

Mahasiswa Pascasarjana UIN Bandung

×
Berita Terbaru Update