santri cakap digital |
Dengan beberapa peran dan fungsinya santri sudah sepatutnya santri ikut andil dalam membangun negeri, hal ini sebagaimana telah dilakukan oleh para ulama pendahulu kita, dan dalam konteks indonesia hari ini banyak dari kader kader dan alumni pesantren yang ikut andil dalam membangun negeri seperti Staf Khusus Kepresidenan Aminudin Ma’ruf, dan wapres KH. Ma’ruf Amin. Hal ini menjadi bukti bahwa kaum santri bisa mewujudkan cita – cita indonesia maju.
Namun persoalan yang menghantui peran dan fungsi santri kembali muncul, dengan beberapa peran dan fungsinya santri sudah saatnya berkontribusi dalam wemujudkan indonesia maju, pada kerangka teori kita sangat fasih sekali berbicara peran dan fungsi santri namun pada tahap implementasi kita acapkali nihil, persoalannya adalah santri belum siap terjun ke medan pertempuran karena belum menguasai kemajuan tekhnologi dan arus digitalisasi.
Dengan hadirnya tekhnologi dan arus digitalisasi sudah tidak dapat kita bendung lagi, sebagai santri hari ini setiap sektor selalu dihadapkan dengan tekhonologi dan kemajuan nya, kemudian yang harus kita siapkan adalah bagaimana santri cerdas dan bijak memanfaatkan tekhologi, dengan menggunakan tekhnologi sebagai media untuk melakukan dakwah dan perubahan.
Ada beberapa alasan mengapa kita sebagai santri harus cerdas dan mahir dalam menyikapi arus kemajuan tekhnologi dan digitalisasi.
Pertama banyak dari kalangan masyarakat terjangkit virus hoax dan bahkan radikalisme karena efek domino dari arus informasi yang sangat cepat, dulu kita mengirim surat melalui pos namun hari ini pesan dan informasi sangat cepat masuk dan diterima oleh masyarakat berkat kemajuan tekhologi, lalu bagaimana kita sebagai santri cakap terhadap kemajuan tekhnologi.
Dengan tekhnologi pula banyak orang terjangkit radikalisme, orang sekarang tidak perlu lagi keluar rumah ikut halaqah dan firqah radikalisme, namun saat ini orang bisa menjadi radikal di ruang virtual. Hal ini kemudian menjadi tantangan bagi santri mengimplementasikan basis keilmuannya di era kemajuan tekhnologi.
Adapun hal yag dapat dilakukan santri dalam menyikapi era teknologi ini salah satunya dengan menggunakan aplikasi percakapan dan media sosial secara bijak. Penggunaan aplikasi percakapan dan media sosial memberikan keleluasaan para penggunanya untuk memproduksi dan mendistribusikan berbagai macam konten. Fitur berbagi merupakan fasilitas kemudahan ini. Namun, salah satu efek sampingnya adalah meluapnya informasi yang belum tentu dapat bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Berikut tips yang dapat kita lakukan untuk pencegahan dan proteksi diri dari produksi konten negatif.
Pertama, pahami bahwa produksi konten negatif melanggar hukum pasal dalam Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Kedua, pahami bahwa konten negatif yang kita produksi sulit dihapus jejak digitalnya sebab hingga kini belum ada cara yang efektif untuk menghapus jejak digital.
Ketiga, jika sudah terlanjur memproduksi konten negatif, hendaknya kita menghapus atau meralatnya, bukan justru menyebarkannya.
Keempat, aplikasi percakapan dan media sosial sebaiknya digunakan untuk mendorong sinergi atau kolaborasi dalam memberi manfaat baik untuk semua.