<head> NU itu Seksi makanya Banyak Diminati

Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Artikel (31) bacaan (14) Berita (29) ekonomi. (1) Film (6) Keilmuan (17) Keislaman (37) Opini (77) Pemilu (6) PMII (14) POLITIK (6) Puisi (2) Warta (39)

NU itu Seksi makanya Banyak Diminati

Kamis, Desember 23 | Desember 23, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2023-10-26T22:57:39Z

 


Nahdlatul
ulama ( NU) Organisasi Masyarakat yang berasasakan Aswaja, yang lahir di Surabaya
pada 31 Januari 1926, Dan didirikan oleh para ulama, diantarannya KH, Hasyim
Asy’ari, KH, Wahab Hasbullah, KH Bisri Syamsuri dan Para Kyai/Masyaihk lainnya.



Dari
perjalannan panjang dan perjuangan panjang Nahdlatul ulama, tentunya organisasi
ini sangat di diminati oleh masyarakat banyak, mengapa tidak,,,? Organisasi ini
di isi oleh para ulama yang memiliki tingkat keilmuan yang mumpuni, dan
berkualitas, pantas saja jika NU di gandrungi oleh masyarakat.



Nahdlatul
ulama ( NU) digandrungi dan disenangi oleh berbagai elemen masyarakat, bukan
hanya karena pembawaan NU Yang ramah dan Santai saja, di NU juga kita bisa
belajar agama dan senang dan riang gembira.



Salah
satu ulama Nahdlatul Ulama ( NU) yang memberikan ceramah atau metode
pengajaran/ mengajarkan agama islam dengan sangat santai dan ramah, serta
dengan logika- logika sederhana, sehingga beliau sangat digandrungi masyarakat,
bahkan hingga artis seperti Dedy Coibuzer, dan lain- lain.



Gus
baha dengan ke elokan dan Gaya Khas santrinya, tidak mengejar kepopuleran,
sehingga Kyai yang satu ini tidak mempunyai akun Medsos, Gus Baha juga Sosok
Kyai yang nyentrik, Sederhana, dan keilmuan yang mumpuni, sehingga kita mendengar
ceramahnya kita dibuat tertawa dan menyenangkan, dengan penjelasannya yang
renyah.



Orang
yang berkhidmat di Organisasi Nahdlatul Ulama, sebetulnya tidak mengejar
kepopuleran, kehidupan dan bahkan penghidupan, orang yang berkhidmat di NU di
beberapa jenjang, atau banom organisasi, tentunya hanya satu yaitu keberkahan
dari para Masyaihk NU dan Ingin di akui santri Mbah KH Hasyim Asy’ari, dengan
argumen yang populer di Kalangan aktivis NU” ‘ barang siapa yang mengurusi Nu,
Akan ku anggap Santriku, dan barangsiapa yang menjadi Santriku aku Doakan
Khusnul Khatimah, begitu kira- kira argumen yang sering kita dengar.



Berkah
khidmat dan mau mengurusi NU itu ternyata bukan hanya bualan semata atau omong
kosong semata, namun bukti nyata bahwa mengurus NU akan mendapatkan Keberkahan
baik dunia ataupun Akhirat, hal ini sebagaimana pengalaman Spiritual yang
penulis sendiri rasakan, dengan berkah khidmat di NU hamba pernah Allah SWT
selamatkan dari Tragedi Memautkan, tragedi hampir Tenggelam di Danau Cirata.

baca Berkah NU selamat dari Maut

Dengan
ini penulis ingin mengatakan Pantas saja Orang mau berkhidmat di NU’ Wong orang
Khidmat di NU Allah berkahi dan sudah di Doakan sejak berdirinya NU oleh Para
Masyaihk NU.



Para
pendiri dan Masyaihk NU, bukan orang biasa, mereka adalah Para ulama yang
tingkatkan keilmuannya tinggi, dan Memiliki sanad keilmuan yang sampai pada Rasulallah
SAW, Salahsatunya KH, Muhammad Hasyim Asy’ari bin Asy’ari, Sosok Kyai yang
melahirkan Kembali Jutaan Kyai, seperti Gus Dur, ( KH. AbdurrahmanWahid), Gus
Solah ( KH. Salahudin Wahid) dan para kyai lainnya, selain itu beliau juga
hafal kitab Kutubussitah, dan beliau Hadratus Syaihk Hasyim Asy’ari terkenal
ulama yang produktif, terbukti dengan beberapa karyanya, sepeti At- tibyan,
Adabul Alim Wal- muta’alim, Ad Durar al Muntasirah fi al masail at Tis'a
Asyarata dan kitab lain nya.



Namun
NU Hari ini buka hanya saja Organisasi keagamaan, Nahdaltul ulama hari ini
sangat diminati bahkan oleh para Kalangan politisi dan Para elit Menteri,
seperti halnya Erik Tohir yang mengikuti diklatsar, dan mendapat kehormatan
sebagai anggota kehormatan, tetapi jangan sampai NU hanya di jadikan alat
kepentingan para politisi saja, dan para elit politik yang membawa isu agama
sebagai senjata politik, karena agama jika dijadikan isu politik tentunya
sangat berpengaruh terhadap gerakan politik, sehingga siapa saja yang tidak
sepakat, seolah olah sedang bertabrakan dengan agama.( baca Gus dur dan Negara
bukan bukan).



Isu antara
NU Struktural yang dekat dengan moncong kekuasaan dan NU Kultural yang berada
pada lapisan masyarakat bawah, seperti para kyai kampung, dll, tentunya
keduanya mempunyai argumentasi yang sangat kuat, NU struktural mengatakan bahwa
Kekuasan bisa menjadi alat taktis dalam merumuskan dan menentuka kebijakan,
sehingga mengangap bahwa relasi kekuasan sangat penting, saya sangat sepakat
dengan argumentasi itu, namun dengan catatan bahwa kader NU yang aktif sebagai
politisi atau sedang menjabat struktural kekuasaan tidak tergelincir dan terjebak,
terjerembab dalam kenestafaan. Sehingga menjadi sosok pemimpin seperti Gus Dur,
menjungjung tinggi nilai- nilai kebaikan dan Asas Fundamental Kebaikan.



Argumentasi
Kedua dari NU Kultural, yang menganggap bahwa NU Struktural telah melenceng
dari khittah, akibat terlalu asyik dalam kursi kekuasaan, sehingga dianggap
telah mengabaikan kepentingan Nahdliyin yang mayoritas mereka adalah petani,
buruh dan para pedagang kecil yang hidup di periferi. ( baca Khittah Plus NU
& Demistifikasi).



Di Muktamar
NU ke- 34 di bandar lampung, para Aktivis NU dari semua banom dan Kalangan
nampak sudah memasuki arena muktamar, tiada harapan lain, bahwa dengan muktamar
ini semoga memberikan hasil yang baik untuk kemajuan organisasi, serta harapan
NU semakin mendunia, pra aktivis NU mulai dari GP, Ansor, Fatayat, IPNU, Matan,
Jatman, JQHNU, PMII, LDNU, Lesbumi dan sayap Banom NU yang lainnya, seperti
Romli NU, dll, mereka datang dengan tujuan dan maksud yang berbeda, misalnya
ada yang mempunyai tujuan politis, ingin mendapatkan keberkahan, atau hanya sekedar
ikut meramaikan, atau bisa saja sekalian liburan akhir tahun, dari saya yang
sudah pernah mendapatkan keberkahan dari NU, anak kampung dan tidak punya
jabatan strategis Di NU atau struktural pemerintahan, Semoga Muktamar NU Ke- 34
ini berjalan dengan riang dan gembira serta mengahasilkan konsensu untuk
kemasalahatan NU Struktural dan NU Kultural.



Salam
Takdim



 



 



Ahmad
Kodir Nuramdani ( Kader Nu Bandung Barat)

×
Berita Terbaru Update