<head> Pelaminan adalah Manifestasi Cinta tanpa Keraguan.

Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Artikel (31) bacaan (14) Berita (29) ekonomi. (1) Film (6) Keilmuan (17) Keislaman (37) Opini (77) Pemilu (6) PMII (14) POLITIK (6) Puisi (2) Warta (39)

Pelaminan adalah Manifestasi Cinta tanpa Keraguan.

Kamis, Desember 2 | Desember 02, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2023-10-26T22:57:40Z
ilustrasi

Cinta adalah  ungkapan syukur atas fitrah yang Allah berikan kepada setiap makhluknya di muka bumi ini, Cinta adalah ungkapan rasa Syukur atas diciptakan nya orang yang kita sayangi dan cintai, sebagai wujud dan manifestasi dari kita mencintai seorang yang kita cintai adalah memeliharanya, menjaganya dan merawatnya agar senantiasa cinta berbuah ibadah dan berbuah konsekuensi bersama untuk saling menguatkan dan meyakinkan bahwa diantara kita adalah mahluk terbaik yang Allah anugerahkan kepada kita.

Jalaludin Rumi mendefinisikan Cinta sebagai " Perasaan Universal sebuah ruh persatuan dengan Alam Semesta. Cinta adalah pemulihan terhadap Kesombongan yang melekat pada diri manusia, tabib segala kelemahan dan duka cita, cinta adalah kekuatan yang menggerakan perputaran dunia dan alam semesta , cinta yang memberikan makna bagi kehidupan dan keberadaan kita, maka semakin orang mencintai maka larutlah ia terserap di dalam tujuan tujuan ilahiah kehidupan.

salah satu cara untuk menguatkan dan mengikat agar cinta berbuah ibadah dan pahala adalah pernikahan dan pelaminan, dengan ikatan pernikahan dan dengan niat kepelaminan sudah memberikan jaminan bahwa lelaki sejati berani mendatangi orang tua si dia, dengan segala konsekuensi, antara di terima atau di tolak, dengan akad pernikahan pula cinta seseorang menjadi cinta yang halal dan berbuah ibadah, bagaimana nikah bukan sebuah ibadah, satu tatapan mesra dengan istri tercinta adalah ibadah, tiap belaian adalah ibadah, tiap detik adalah ibadah.

namun menikah bukan hanya persoalan romantisme berumah tangga saja, menikah adalah konsekuensi bersama untuk saling menguatkan dan meyakinkan, bahwa pernikahan itu di tidak hanya hal hal manis dan romantis saja, namun bagaimana ada tantangan, rintangan serta kepahitan dalam berumah tangga, dengan begitu perlu kematangan berpikir dan bertindak, karena banyak pernikahan yang hanya menyisihkan luka dan perceraian, karena belum matangnya konsep mental dan belum matangnya finansial, sehingga terjadi konflik saling menyalahkan.

dengan konsep kita saling menguatkan dan menyakinkan kita bisa melewati semua rintangan itu dengan sangat santai, dan berbuah sakinah dan mawadah, dengan itu pula kita menjadi pasangan sehidup semati, kalau menurut aktivis , pantang mundur dalam situasi dan kondisi apapun, karena mundur satu langkah adalah kebiasaan, ehk pengkhianatan.

konsep mundur satu langkah adalah suatu pengkhiatan ini harus menjadi acuan implementasi dalam berumah tangga, sebab kerangka ini bisa menjadi dasar penguat bahwa seorang suami dalam kondisi apapun harus tetap berjuang, tegar, sabar dan penuh pergerakan, baik dalam meraih ridha ilahi dan ridha istri, antara duniawi dan ukharwi, sehingga setidaknya dapat memberikan keyakinan pada istri bahwa kita sedang berjuang setengah mati.

pernah dulu ketika saya mengaji terdapat suatu hadist nabi yang menjelaskan tentang keutamaan seorang kepala keluarga yang memberikan nafkahnya kepada istri, salah satunya adalah hadist nabi Muhammad SAW

إِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِى
بِهَا وَجْهَ اللَّهِ إِلاَّ أُجِرْتَ عَلَيْهَا ، حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِى فِى
امْرَأَتِكَ



Sungguh tidaklah engkau
menginfakkan nafkah (harta) dengan tujuan mengharapkan (melihat) wajah Allah
(pada hari kiamat nanti) kecuali kamu akan mendapatkan ganjaran pahala (yang
besar), sampai pun makanan yang kamu berikan kepada istrimu
.” (HR. Bukhari no. 56).

dari matan hadist ini kita bisa mendapat kesimpulan bahwa seorang suami yang senantiasa memberikan nafkah kepada istri akan Allah SWT berikan pahala yang besar, dari hadist ini pula kita mengetahui bagaimana Allah Swt sangat menghargai dan Mengapresiasi setiap usaha Suami untuk menafkahi Istri.
Sekian
A haidar ( Lanjut Kajian Kamis Sore )

×
Berita Terbaru Update