"bahkan satu satunya orang yang menyakitiku di dalam cerita ini adalah aku karna menciptakan banyak ekspetasi yang lebih mungkin jadi mustahil ketimbang kejadian"
cahaya pagi menerobos ke jendela kamarku,cahaya itu membangunkanku secara perlahan,ketidakberanianku untuk bangun pagi itu karna aku tidak sanggup menghadapi sebuah kenyataan.
bukankah pagi hari menjadi tolak ukur suasana untuk satu hari?
tapi tidak di hari itu mungkin itu perlayaran terendah dalam hidupku,diantara bantal dan selimut yang menemani,aku perlahan bangkit dan berani menghadapi kenyataan.
ternyata kamu yang selalu aku dambakan dan aku banggakan ternyata menjadi boomerang balik buat kesehatan.
kamu yg selalu bilang ke aku bahwa"aku pasti bisa"tenyata itu hanya omong belaka yang di campur manisnya gula!
awalnya aku kira kamu itu pelabuhan terakhir buat aku?tapi nyatanya pelabuhan ini kini hancur di terjang derasnya ombak lautan.
ga nyangka aja ternyata keseriusanku di buat sebecanda ini sama kamu,sampai saat ini aku masi bertanya tanya sebenarnya ini karna jangkar kamu yang menjauh? atau rasa ini yang gapernah sampai berlabuh?
padahal dulu kamu pernah bilang nyaman tapi sekarang harus aku yang merasakan kehilangan,
aku berharap kamu ga merasakan apa yang aku rasakan karna
"menangis dalam senyuman tidak seiindah yang kamu bayangkan"
haii !! kalo kamu liat cerita ini aku cuma mau bilang it's okey
aku gapapa walaupun bakal banyak nangisnya,
tapi aku masi bisa bertahan meskipun harus kehilangan pelabuhan,
ambil semua mimpi
yang dulu kamu anggap seperti hukuman,realisasikan semua bintang bintang itu meski pandanganmu bukan aku !
dan akhirnya perlahan demi perlahan
aku bangkit walaupun terjalar di pikiranku bahwa tuhan itu ngga adil !
disaat semua orang bahagia dengan pasanganya kok aku ngga?
tapi itu hanya belaka setalah stigma
itu hilang dengan sebuah perbuatan
yang mungkin bisa merubah semuanya karna hakikatnya semua permasalahan selalu di dampingi hikmah yang menjalan,
dan ternyata aku bangkit dengan sebuah hati yang merangkai kalo tenyata hidup bukan tentang bagaimana pasanganmu tapi tentang bagaimana kamu menghadapi tantangan tuhannmu !!
irfan muhammad faruq
malang,19 february 2022