Karya : Nisa Khofipah |
Masih kuat?
Masih sanggup bertahan?
Semakin dewasa rasanya aku semakin mudah menyerah, semakin mudah merasa bahwa aku tidak bisa apa-apa dan aku merasa aku hanya seutas tali yang akan segera putus.
Setiap orang pasti merasakan sendiri bukan? Apalagi bila ia sedang merasa cemas, kecewa, takut, merasa gagal, dan lain hal,Salah satu cara agar merasa kuat yaitu dengan ditemani.
Lantas...
Apa kabar untuk orang yang selau ada, dan tiba tiba menghilang bagaikan ditelan bumi?
Orang yang semula mendekat lalu menjauh?
Hah ...
Entahlah ...
Rasanya aku sudah tidak percaya lagi, aku tidak percaya saat banyak orang yang bilang cobalah percaya pada satu orang saja, tapi kamu tahu, aku sudah merasa sakit dengan semua masalah pertemanan yang tiba tiba menghilang, dan bahkan tidak menganggap siapa aku ini.
Kamu tahu arti SEPI?
Ya memang aku kesepian ...
Aku tahu sikapku tidaklah baik, aku pecicilan, aku suka mengejek, aku selau bersikap gila, bahkan tidak jarang mungkin menyakiti hati orang orang disekitaranku.
Tapi ...
Semua yang ku lakukan hanyalah kedok topeng semata. Hidup bagaikan ditengah malam setiap hari, menunggu apakah akan ada orang bisa membuatku merasakan kehangatan, kenyamanan dan menemaniku saat aku merasakan prustasi...
Aku hanya ingin melihat kalian tersenyum bahagia dan berharap semua itu akan terus berlangsung lama, dan bisa membuatku ikut tertawa bahagia.
Tetapi ...
Terimakasih SEPI, telah mengajarkanku bagaimana pentingnya aku memiliki banyak teman, teman yang baik dan bukan seorang pengecut handal, yang baik didepan buruk dibelakang.
Aku harus kuat...
Aku harus sanggup...
Aku harus bisa bertahan...
SEPI yang kurasa, akan LEPAS ...
Pergilah SEPI...
Aku lelah menghadapi SEPI...
Aku lelah terus terusan merasa hidup dimalam hari, pergilah SEPI, jangan pernah kembali, aku ingin hidup sebagaimana semestinya hidup.
Semua yang ku lakukan hanyalah kedok topeng semata. Hidup bagaikan ditengah malam setiap hari, menunggu apakah akan ada orang bisa membuatku merasakan kehangatan, kenyamanan dan menemaniku saat aku merasakan prustasi...
Aku hanya ingin melihat kalian tersenyum bahagia dan berharap semua itu akan terus berlangsung lama, dan bisa membuatku ikut tertawa bahagia.
Tetapi ...
Terimakasih SEPI, telah mengajarkanku bagaimana pentingnya aku memiliki banyak teman, teman yang baik dan bukan seorang pengecut handal, yang baik didepan buruk dibelakang.
Aku harus kuat...
Aku harus sanggup...
Aku harus bisa bertahan...
SEPI yang kurasa, akan LEPAS ...
Pergilah SEPI...
Aku lelah menghadapi SEPI...
Aku lelah terus terusan merasa hidup dimalam hari, pergilah SEPI, jangan pernah kembali, aku ingin hidup sebagaimana semestinya hidup.