Oleh : Awaa.L |
Itu yang selalu terucap dan terungkap ketika saya sedang mengemban amanah sebagai pemimpin.
Ya,itu Ibu ku ! Beliau, yang selalu berkata pahit menurutku,
Entah ke berapa kali yang beliau sebutkan perihal hiruk pikuk kehidupan,
Karena beliau berkata sambil berbicara tiada henti,tapi tak pernah seingatku beliau mengganggu pendengaran ku,Ingat itu ! Beliau tak pernah membentak ku.
Beliau tahu aku keras kepala, sangat keras kepala. Karena beliau pun sama keras kepala nya,
"Kalau tidak keras bukan kepala namanya" haha. Kutipan Pak Haji Dedi Mizwar dalam film nya "Sejuta sayang untuk nya".
Kita kerap kali beradu argumen,
Saat beliau menyadari bahwa putri sulung nya ini telah menginjak usia 20 ini,
Dan akan berakhir ketika bapak yang melerainya dan berbicara "sudah,sudah di dapur ada kopi yang bisa di seduh dengan air panas yang ada di dalam termos",Dan adu argumentasi itu selesai dengan suara tertawa yang nyaring saling bersautan.
Ya sekali lagi, tentang betapa bangganya aku menjadi putri ibuku,Ibuku adalah orang yang sangat sederhana, sangat sederhana,Ketika manusia seumurannya kembali ke masa yang seharusnya tidak mereka lalui dengan ber-selfie ria,Ibuku dengan santainya berucap,"Ibu sudah tua, ibu dulu orang menengah kebawah, jadi gak aneh sama yang kaya gini". Itu yang aku pelajari hingga saat ini. Bahwa "Hidup kalo terus terusan ikut zaman pasti capek"
Ya, seperti itulah kira-kira, membicarakan beliau tidak akan ada habisnya, aku yakin kalian pun begitu. :)
Jadi, terimakasih bu, terimakasih telah selalu membersamai ku, tetap di sini Bu, tetap lah menjadi rumah ketika aku pulang. :)
Ya sekali lagi, tentang betapa bangganya aku menjadi putri ibuku,Ibuku adalah orang yang sangat sederhana, sangat sederhana,Ketika manusia seumurannya kembali ke masa yang seharusnya tidak mereka lalui dengan ber-selfie ria,Ibuku dengan santainya berucap,"Ibu sudah tua, ibu dulu orang menengah kebawah, jadi gak aneh sama yang kaya gini". Itu yang aku pelajari hingga saat ini. Bahwa "Hidup kalo terus terusan ikut zaman pasti capek"
Ya, seperti itulah kira-kira, membicarakan beliau tidak akan ada habisnya, aku yakin kalian pun begitu. :)
Jadi, terimakasih bu, terimakasih telah selalu membersamai ku, tetap di sini Bu, tetap lah menjadi rumah ketika aku pulang. :)