Karya :Latifah Editor : Irfan Muhammad Faruq |
Meninggalkan setumpuk berkas harap,
yaa aku akui, itu semua karena angan semu ku.
Harap akan rasa yang tumbuh akan terbalas oleh pemiliknya, kamu tau itu,
Tuan, Jika kamu mengerti mengapa tak sedikit pun memberi ? Apa ada yang salah dengan hatimu? Atau cara kamu memandangku?
Hidup ini harus selalu berdampingan tuan, kamu perlu mengingat kalimat itu, seperti hitam dan putih, langit dan bumi, dan hal hal berdampingan lain nya,
Apakah kamu tak ingin berdampingan denganku?
Untuk menyempurnakan apa itu dari kalimat "Hidup harus selalu berdampingan",
Jangan tanyakan kalimat ini kepada "si ambis" dia tak akan mengerti, karena dia hanya mengandalkan logikanya daripada hatinya.
Tanyakan lah kepada "si baper" karena mungkin dia kerap kali merasakan hal yang sama denganku! Dan karena dia lebih mementingkan hati dan perasaan nya daripada logika nya,
Untuk ini agar tuan lebih mengerti.
Terimakasih manusia baik, terimakasih telah hadir, singgah, lalu memberi secercah kebahagiaan,
Walaupun pada akhirnya kamu memilih untuk pergi,
Meninggalkan setumpuk berkas harap,
yaa aku akui, itu semua karena angan semu ku.
Harap akan rasa yang tumbuh akan terbalas oleh pemiliknya, kamu tau itu,
Tuan, Jika kamu mengerti mengapa tak sedikit pun memberi ? Apa ada yang salah dengan hatimu? Atau cara kamu memandangku?
Hidup ini harus selalu berdampingan tuan, kamu perlu mengingat kalimat itu, seperti hitam dan putih, langit dan bumi, dan hal hal berdampingan lain nya,
Apakah kamu tak ingin berdampingan denganku?
Untuk menyempurnakan apa itu dari kalimat "Hidup harus selalu berdampingan",
Jangan tanyakan kalimat ini kepada "si ambis" dia tak akan mengerti, karena dia hanya mengandalkan logikanya daripada hatinya.
Tanyakan lah kepada "si baper" karena mungkin dia kerap kali merasakan hal yang sama denganku! Dan karena dia lebih mementingkan hati dan perasaan nya daripada logika nya,
Untuk ini agar tuan lebih mengerti .