<head> Aku ingin bertemu Mahbub Djunaidi

Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Artikel (31) bacaan (14) Berita (29) ekonomi. (1) Film (6) Keilmuan (17) Keislaman (37) Opini (77) Pemilu (6) PMII (14) POLITIK (6) Puisi (2) Warta (39)

Aku ingin bertemu Mahbub Djunaidi

Senin, April 18 | April 18, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2023-10-26T22:57:32Z

Hari lahir pergerakan mahasiswa islam indonesia, adalah momentum yang dinantikan oleh setiap kader PMII se Nusantara, dari mulai kader aktif, kader militan, sampai kader Event saja, menjadi kader dan berkhidmat di PMII tentunya bukan hal yang mudah, sebab menjadi kader PMII harus siap dengan cibiran mahasiswa non organisasi ekstra, bukan hanya itu menjadi kader PMII harus rela mengorbankan waktu santai dan waktu bermalasan- malasan, untuk terus mengasah diri dan menjadi kader PMII yang mempunyai kompetensi dan skill.

buku simposium pergerakan

menjadi bagian dari PMII adalah anugerah terindah dalam hidup ini, sebab menjadi kader pmii adalah menjadi bagian dan proses menjadi manusia yang bermanfaat, sebab menjadi manusia yang bermanfaat adalah cita- cita dan keharusan kita sebagai khalifah di muka bumi ini, menjadi kader PMII adalah proses menjadi manusia yang berkualitas dan mempunyai kompetensi, dan tentu khidmat di PMII termasuk khidmat bagi Negeri, para Kader PMII banyak yang mendedikasikan dirinya di jalur partai politik ataupun di luar partai politik, apapun dan bagaimanapun peran kader PMII tentunya, kita harus menghormati pilihan setiap kader PMII, sebab dengan menghormati akan menjadikan kita kader yang harmonis.

pergerakan mahasiswa islam indonesia, saat ini memasuki harlahnya yang ke 62, semoga PMII menjadi organisasi yang terus berkhidmat untuk negeri dan rakyat, di tengah isu penundaan pemilu dan isu perpanjangan jabatan presiden menjadi tiga periode, ketum PB PMII menegaskan menolak hal itu, serta melihat kondisi objektif hari ini, dimana bahan pangan, BBM mengalami kenaikan yang signifikan, sehingga hal itu dapat berimbas pada masyarakat kelas bawah, di tambah kondisi ekonomi yang sulit di tengah pandemi.

para pemangku kebijakan dan para pejabat negeri seakan tidak punya nurani, dengan dalih memulihkan ekonomi negeri maka pemilu 2024 harus di tunda, mengapa cara berfikirnya tidak di balik misal, karena saat ini ekonomi sedang anjlok, maka pemerintah memberikan kebijakan menurunkan bahan pangan, atau mensubsidi bahan pangan.

kenaikan harga bahan pokok memicu kenaikan harga lain nya, misalnya kenaikan dan kelangkaan minyak goreng yang menjadi polemik negeri ini, ombang ambing harga minyak goreng yang menyebabkan minyak goreng mengalami kelangkaan, tetapi anehnya setelah harga minyak goreng kembali naik, minyak goreng mulai menampakan dirinya di berbagai supermarket dan toko toko lainnya.

persoalan kenaikan bahan pokok dan BBM tentunya, kita harus kepada siapa mengadu dan kepada siapa kita melimpahkan semua persoalan negeri ini, kepada Abdurrahman Wahid kah, ( Gus Dur ataukah kepada Mahbub Djunaidi) kedua nya adalah manusia pilihan yang mempunyai komitmen dan keberpihakan kepada rakyat, komitmen nya terhadap keadilan dan memperjuangkan hak hak rakyat tertindas.

aku ingin mengadu kepada keduanya, namun keduanya sudah allah panggil, kedua nya saat ini dirindukan. doa saya kepada kedua nya: semoga allah memberikan keduanya ganjaran surga dan allah tempatkan keduanya, di sisi terbaik.

semoga kita bisa meneladani kedunya, mahbud djunaidi sang pendekar pena, Abdurrahman wahid sang kyai nyentrik, keduanya pernah menjabat sebagai ketua PBNU, kedunya pendekar NU di nasa nya.

salam rindu semoga bisa bertemu, bergurau, dan berdiskusi, dan saling menyapa, meski hanya di mimpi, selamat harlah pergerakan ku.

A haidar ( bukan nama sebenarnya)


×
Berita Terbaru Update