Karya : Irsyad Fauzi |
Sempat terjadi perasaan yang membingungkan itu datang kepadaku, yang mana aku merasa tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di hati, padahal terlihat sangat ringan, tetapi pada nyantanya berat dan tidak mempunyai jawaban. Perasaan tersebut sering terjadi kepada seseorang yang memendam perasaan atas apa yang sulit di ungkapkan.
Pada saat yang di sengaja, entah hari apa dan tanggal berapa, yang jelas waktu tersebut adalah moment dimana aku bertemu dengan teman-teman dan seorang gadis imut nan anggun yang bersifat pemalu kepada orang baru, Aku menatapnya dan sesekali membuang muka bila dia membalas tatapanku, entah mantra apa yang dia baca, kenapa aku tertarik kepadanya.
Hari demi hari pun berlalu, dinginnya malam menggantikan teriknya siang, bunga yang mekar menggantikan posisi daun yang jatuh, tetapi kenapa hati yang tersirat dirimu tak bisa tergantikan oleh apapun. Sungguh gundah hati ini, berharap segera bertemu kembali secepatnya dikemudian kesempatan.
Tetapi namanya cinta selalu mempunyai emosional tersendiri yang menimbulkan energi berbeda-beda, salah satu nya rasa tak sabar untuk mengenal lebih jauh akan individual seseorang, dimana rasa tersebut terjadi pada diriku,Setelah beberapa saat logika dan intuisi ini berdebat sengit, munculah kesimpulan, bahwa aku harus memberanikan diri untuk menyapa pertama pada perkenalan ini,Singkirkan gengsi dan malu untuk kali ini, demi tersampaikan nya perasaan yang hampir terkubur oleh penyesalan.
Tak terasa sudah hampir beratus-ratus kata yang tertulis di kolom chat wa, yang awal nya ber alibi sebagai perkenalan dan akhirnya menuai perasaan,Mungkin aku tak tahu, apakah dia mempunyai perasaan yang sama sepertiku atau tidak, yang jelas aku akan teguh pada tujuan yaitu mengungkapkan apa yang selama ini terpendam.
Pada saat yang tepat, aku berusaha memunculkan mental dan memberanikan diri untuk mengungkapkan rasa cinta kepada nya. Nahas kebahagian tak berpihak kepadaku, setelah aku mengungkapkan perasaan ku, seperti biasa perempuan selalu menjawab “aku masih trauma akan cinta”,Faktanya banyak di luar sana, perempuan ketika menerima pernyataan cinta dari seorang laki-laki, dan menjawab dengan kata “aku trauma akan cinta”, pada kenyataannya kata trauma hanya menjadi alasan untuk mencari yang sempurna. Entah benar atau tidak itu hanyalah opini.
Mungkin karena kejadian tersebut, aku selalu menyimpan rasa dendam akan kata “trauma”, tetapi dari kejadian tersebut aku bisa sedikit lega, karena telah mendapatkan jawaban atas kebingungan yang ada di perasaan ini.
Tak terasa sudah hampir beratus-ratus kata yang tertulis di kolom chat wa, yang awal nya ber alibi sebagai perkenalan dan akhirnya menuai perasaan,Mungkin aku tak tahu, apakah dia mempunyai perasaan yang sama sepertiku atau tidak, yang jelas aku akan teguh pada tujuan yaitu mengungkapkan apa yang selama ini terpendam.
Pada saat yang tepat, aku berusaha memunculkan mental dan memberanikan diri untuk mengungkapkan rasa cinta kepada nya. Nahas kebahagian tak berpihak kepadaku, setelah aku mengungkapkan perasaan ku, seperti biasa perempuan selalu menjawab “aku masih trauma akan cinta”,Faktanya banyak di luar sana, perempuan ketika menerima pernyataan cinta dari seorang laki-laki, dan menjawab dengan kata “aku trauma akan cinta”, pada kenyataannya kata trauma hanya menjadi alasan untuk mencari yang sempurna. Entah benar atau tidak itu hanyalah opini.
Mungkin karena kejadian tersebut, aku selalu menyimpan rasa dendam akan kata “trauma”, tetapi dari kejadian tersebut aku bisa sedikit lega, karena telah mendapatkan jawaban atas kebingungan yang ada di perasaan ini.