Prinsip Belajar Bahasa Arab
Ada lima prinsip dasar untuk mengajar bahasa Arab sebagai bahasa asing. Yaitu, prinsip prioritas proses penyajian, prinsip koreksi dan umpan balik, prinsip gradasi, prinsip syukur, korelasi dan isi.
1. Prinsip Keutamaan (الأولاويات)
Dalam pembelajaran bahasa Arab terdapat prinsip keutamaan dalam memberikan bahan ajar.
a) Mendengarkan dan berbicara sebelum menulis. Prinsip ini didasarkan pada asumsi bahwa pengajaran bahasa yang baik sesuai dengan perkembangan bahasa alami manusia. Artinya, setiap anak memulai perkembangan bahasanya dengan mendengarkan dan memperhatikan peniruan. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan menyimak/mendengar perlu dikembangkan terlebih dahulu, kemudian keterampilan meniru bahasa, baru kemudian aspek-aspek lain seperti membaca dan menulis. Teknik untuk melatih pendengaran/telinga, yaitu:
· Guru bahasa asing (Arab) perlu mengucapkan kata-kata yang berbeda baik dalam bentuk huruf maupun kata. Sementara para siswa menirunya bersama-sama di dalam hati mereka. Setelah itu, guru bahasa asing melanjutkan materinya dengan bunyi huruf yang hampir sama. Contoh :-,-–, – dst. · Materi dilanjutkan dengan bunyi-bunyi yang tidak terdapat dalam bahasa ibu siswa (dalam hal ini bahasa Indonesia, -edt), seperti ,,,.
b) Kemampuan meniru ucapan,
Dalam hal mengajarkan pengucapan dan peniruan, Anda dapat melakukan hal berikut:
· Siswa dilatih untuk mengucapkan salah satu huruf paling sederhana dan paling familiar, kemudian dengan huruf yang mengandung huruf terpanjang, dan kemudian lebih cepat. Dilatih untuk mengucapkan kata dan kalimat dengan cepat.
Contoh: ,, ا dan seterusnya. · Mendorong siswa untuk mendengar dan melafalkan huruf atau kata selama proses pengajaran menirukan intonasi, berhenti, atau panjang pendek. c) Ajarkan kalimat sebelum mengajarkan kata-kata. Saat mengajarkan
pola kalimat, lebih baik mengajarkan pola kalimat/nahwu terlebih dahulu baru kemudian struktur kata/masalah Sharaf. Saat mengajarkan kalimat/angka, guru harus menyertakan kalimat sederhana dan menyediakan teks/bacaan yang tersusun dan dihafal dengan baik.
2. Prinsip Amandemen (الدقة),
Prinsip ini berlaku ketika mengajarkan bahan ajar الأتوات (fonetik), التراكب (sintaks) dan المعانى (semotic).
Tujuan dari prinsip ini adalah untuk memungkinkan guru bahasa Arab tidak hanya menyalahkan siswa, tetapi juga untuk melakukan koreksi dan melatih mereka untuk memperlakukan siswa secara kritis:
Jika siswa masih sering melafalkan bahasa ibu mereka, guru harus fokus pada kesalahan mereka, menekankan latihan terus menerus membaca dan mendengarkan suara sebenarnya dari tulisan Arab. b. Ketepatan Pendidikan Sintaks Secara umum, perlu diingat bahwa ada banyak perbedaan dalam struktur kalimat dalam satu bahasa dan bahasa lain. Memperbaiki efek struktur bahasa ibu pada bahasa Arab. Sebagai contoh, dalam bahasa Indonesia, sebuah kalimat selalu diawali dengan kata benda (subject), tetapi dalam bahasa Arab, sebuah kalimat dapat dimulai dengan kata kerja (ل).
c) Koreksi Kelas Semiotika Dalam bahasa Indonesia, semua kata dasar memiliki arti jika dimasukkan dalam kalimat. Namun, dalam bahasa Arab, hampir setiap kata memiliki makna ganda, yang dikenal dengan mustarak (satu kata memiliki banyak arti) dan mutaradif (berbeda kata memiliki arti yang sama). Oleh karena itu, guru bahasa Arab