<head> Catatan Apresiasi: PMII dalam Capaian Karya

Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Artikel (31) bacaan (14) Berita (29) ekonomi. (1) Film (6) Keilmuan (17) Keislaman (37) Opini (77) Pemilu (6) PMII (14) POLITIK (6) Puisi (2) Warta (39)

Catatan Apresiasi: PMII dalam Capaian Karya

Senin, Juli 25 | Juli 25, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2023-10-26T22:57:29Z

Catatan Apresiasi: PMII dalam Capaian Karya

oleh ; Ilham Ramdani

Tak hanya catatan basi laiknya Lembar Pertanggung Jawaban di akhir pengurusan organisasi, atau sekadar catatan-catatan politik untuk menghindari pelupaan transaksional, tapi bagaiman suatu gagasan terrangkum dalam ruang karya--entah itu sebentuk lembaga peminatan bakat kader, gagasan-gagasan ilmiah, atau semacam antologi.

Sepersekian juta kader PMII, sejauh yang diikuti masih minimnya dalam proses pembentukan karya, wabilkhusus dalam hal tulis-menulis, ataukah, masih minimnya publikasi dari hasil karya seorang kader...? mudah-mudahan itu hanya asumsi subjektif semata.

Ilham Ramdani


Apa-apa yang perlu menjadi inspirasi dalam berkarya tulis, tak perlulah jauh melihat pada lintas organ, para pendiri dan punggawa PMII pun, bisa dicatat sebagai seorang penulis, kritikus, aktivis sosial dan lain hal yang senada, apa yang kurang untuk dijadikan suatu inspirasi dalam berkarya, mustinya tidak.

Kehadiran majalah ini, sebagai cita-cita dan kembali pada strategi awal bagaimana gagasan itu terangkum dalam suatu catatan karya--selain dari panasnya perang politik internal organisasi, semoga saja ini menjadi suatu karya yang membanggakan, baiknya untuk organisasi, seminimalnya para penulis merasa bangga dengan hasil tulisannya.

Secara keseluruhan dari majalah ini, tidak perlu lah dilebih-lebihkan, kalau karya ini semacam Magnum Opus atau semacam karya tanpa cela. Masih banyak kekurang di beberapa hal dalam tulisan- tulisan yang dicantumkan, seperti teknis penulisan, tawaran gagasan, pembacaan kritis atas realitas- fakta atau idealitas konsep dan, terlebih dari diksi-diksi yang dipilih para penulis. Namun itu semua menjadi kebahagiaan tersendiri, kalau gagasan dari tiap penulis bisa diapresiasi.

Sebagai bentuk apresiasi penuh dari keinginan kader, dibentuklah wadah untuk menyampaikan gagasannya masing-masing, atau hanya sekadar curhatan dan uneg-uneg yang dituliskan dan dipublikasikan dalam Majalah Kopri. Edisi pertama ini memang tidak memuat keajegan narasi yang disampaikan, tapi secara garis besar dari kesemua tulisan isinya memuat persoalan penindasan perempuan, yaitu masih adanya dominasi dalam relasi gender, sehingga cita- cita terciptanya Majalah Kopri menjadi langkah awal--untuk kader-kader kopri khususnya, dan kader PMII secara umum di sisi lain--perjuangan pembebasan perempuan dari belenggu patriarki.

Terakhir, seusai penyampaian segala kekurangan perlulah suatu pemakluman, bahwa penulis- penulis dalam majalah ini, hampir rata-rata masih baru berkenalan dengan hal tulis-menulis, pada akhirnya masih sedikit malu-malu untuk menyampaikan segala gagasannya dalam bentuk teks dan naratif. Semoga tulisan sahabat semua yang dimuat dalam majalah, akan jadi bahan tawa sahabat kelak.

Tidak ada tulisan yang berguna tanpa kritik, maka jika kehadiran majalah ini tanpa sambutan kritik, mungkin, bisa dikategorikan gagasannyamasih minim.

Wallaha as-alu al-Taufiq ila Aqwam al-Thariq. . . Salam Pergerkan,


×
Berita Terbaru Update