Citayam Fashion Week dan Aset Kapital
Citayam fashion Week, akhir- akhir ini menjadi sangat digandrungi oleh masyarakat indonesia, dari masyarakat biasa, sampai kelas menengah dan kelas capital, viralnya Ciyatam Fashion Week setelah anak anak SDBC, pamer fashion mereka di zebra cross, para pemeran citayam fashion week adalah para remaja yang mempunyai ide dan gagasan perihal fashion gaya remaja terkini, mungkin gerakan akar rumput dan anak ramaja ini awalnya mengira sebagai hiburan semata, tanpa adanya keinginan untuk meraup capital yang lebih banyak/cuan yang berlimpah.
aksi ciyatam fashion week, ,menjadi lebih booming dengan kehadiran jeje slebew, bonge dan roy, mereka akhir akhir ini menjadi viral, dan menjadi santapan para capital, mereka melihat fenomena ini sebagai cuan/adsen, tanpa kita sadari mereka sebetulnya menjadi viral dan menjadi objek para capital untuk meraup cuan lebi banyak, menumpang kepupoleran jeje, roy, bonge dan anak SDBC lain nya, sehingga mereka satu persatu jadi santapan adsen para youtuber, misalnya jeje, yang masuk podcastnya Atta Halilintar, Roy dan Bonge misalnya.
Baca Juga Kontestasi Media dan Pelibatan Perempuan Sebagai Ikon Kecantikan Masyarakat
misalnya jika mereka di berikan cuan dari podcastnya, atau jadi bintang tamu salah satu youtuber, saya pastikan bahwa yang diberikan kepada mereka itu lebih kecil dari keuntungan meraka numpang tenar, fenomena SDBC ini menarik perhatian publik, mulai dari para pejabat daerah seperti kang ridwan kamil, Anis Baswedan, dan sampai para Artis ibu Kota.
mereka mengikuti gaya fashion di zebra Cross sesuai dengan selera dan gaya fashoin mereka, seperti pria yang akrab di sebut kang emil, tampil eksotik dengan gaya khasnya, tambah lagi para artis ibu kota yang juga sudah menjajal Citayam Fashion week ini, namun bagi saya para aktris yang menjajal Ciyatam fashion week ini, sudah kalah populer dengan Jeje Slebew, Roy dan Bonge, sampai sampai mereka ingin numpang tenar dan viral.
hal viral ini tentunya di dukung dengan kemajuan tekhnologi dan Digital, tanpa tekhnologi, internet dan digitalisasi, kepopuleran ini mungkin akan sangat lambat hingga menjadi viral seperti sekarang ini, dengan media sosial, youtube, tik tok dan lain nya, arus informasi menjadi secepat kilat.
fenomen citayam fashion ini sekarang menjadi sorotan publik, bukan lagi karena ke viralan nya, namun karena pro dan kontra citayam fashion week, di daftar ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI), oleh seorang Artis bernama Baim wong, komentar dan kritik pedaspun mulai nampak dan panas, mulai dari kang emil ( sapaan warga jawa barat) yang ikut mengkritik baim wong, karena dinilai ingin mengakuisisi citayam fashion week, dengan di daftarkan nya di Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI), kang emil mulai angkat bicara, karena ia menilai gerakan citayam ini biarkan organic dan berjalan apa adanya, jangan sampai malah seumur jagung, dan akhirnya bubar.
netizen menganggap bahwa Baim wong adalah capital yang ingin mengakuisisi ciyatam fashion week, sehingga netixen berkomentar, ciyatam fashion week di buat masyarakat miskin dan di curi si kaya.
si kaya dengan uangnya yang milyaran bisa membeli citayam fashion week dan mendaftarkannya di Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI), namun si kaya belum tentu bisa membeli moral atas tindakannya, dan si kaya belum tentu mampu menciptakan ciyatam fashion week, karena ini murni gerakan masyarakat akar rumput, mungkin saja ada yang sudah di fasilitasi dan di beri uang oleh si kaya untuk sebagian anak anak sbdc lain nya, tapi bukan perihal nominal tapi etika moral yang perlu di jaga, jangan mentang mentang banyak uang bisa membeli segalanya, mungkin saja anak anak sbdc lain nya mulai resah da gelisah karyanya hendak di curi si kapital.
mau bengong tapi ini indonesia, sudah biasa si kaya mengalahkan si miskin, dan simiskin di taklukan si kaya, semoga saja ciyatam fashion week ini menjadi bagian dari hiburan para remaja dan berjalan natural tanpa di komersial si kafital.
Ahmad Kodir Nuramdani ( Bukan Pengamat Politik)