Oleh : Dede Mulyaningsih*
Majalah Kopri |
Hening disetiap nafas Merasuk disetiap celah kedamaian
Ingin dan angan yang semakin meronta Menggelitik manja dalam ingatan Berteriak lembut tanpa terdengar nyata Membisu, membisu sudah kebenaran Tanpa ada uraian jelas dari persoalan Yang terjadi hanyalah Isak tangis yang tak terbendung Mencampuri emosi yang semakin menggaung Menanam luka hati yang semakin berkabung Menahan dendam yang terganti garis senyum Sadarlah.........
Langkah yang semakin besar Asa yang tetap berkibar Sapaan bangga yang amat sangat terpancar Terlihat jelas dari mereka yang menaruh harap, untukmu agar semakin bersabar.
Hebat.......
Ya, bak mentari yang muncul tanpa rasa dendam Menyelimuti bumi dengan pancaran hangat yang bersemayam Mengawali harinya dengan senyum tanpa muram Menepati janji tugasnya sampai waktu terbenam Adakah. ?
Adakah jiwa yang tersisa? Atau masih gundah dengan ter-irisnya rasa Atau mungkin terbuai waktu sampai lupa
Entahlah........
Bukan waktunya untuk menduga Mempersoalkan atau sebatas prasangka
Tumbuhlah.......
Tumbuh sebagaimana mestinya Sebagai insan tanpa beban ganda Bumbuilah hari-hari indahmu dengan bahagia Tepuk hati dan jiwa mu agar terus lapang dada
Untuk menjalani tugasmu kembali pada hari ini, esok, lusa dan seterunya Agar ingin dan anganmu tercapai nyata.