Sejarah Kelahiran Nabi Muhamad Saw
Wynotliterasi, Sobat Literasi sebagai kaum pergerakan dan sebagai Umat yang memegang teguh Ajaran Agama Islam, kita sudah sepantasnya gembira dengan Datangnya Bulan Kelahiran Kanjeng Nabi Muhammad Saw, Rasul panutan kita, sang suri Tauladan, dan sang Revolusioner.
Bulan Rabiul Awal Sebagai Bulan Kelahiran Nabi Muhamad Saw, menurut sejarah yang beredar Nabi Besar Muhannad Saw lahir pada Hari senin tanggal 12 Rabiul Awal, hal ini bersandar pada hadis Nabi yang di Riwayatkan oleh Imam Ibnu Ishaq dari Ibnu Abbas, berikut kutipan nya "
Artinya " Rasullah Saw di lahirkan pada Hari Senin , pada tanggal 12 Rabiul Awal pada malam yang tenang, Tahun Gajah.
peristiwa maulid nabi selalu di peringati oleh setiap umat islam di dunia ini, sebab Nabi Muhammad Saw bukan hanya di utus untuk Bangsa Arab saja, namun bagi seluruh Alam, kelahiran Nabi Muhammad Saw membawa berkah dan petunjuk bagi kita semua umat manusia, Nabi Muhammad Saw juga di utus untuk Menyempurnakan Akhlak.
beberapa kejadian yang istimewa bertepatan dengan kelahiran nabi muhammad Saw, hal ini dapat kita temukan dari beberapa Gubah Syair yang di karang para ulama, salah satunya Qasidah Burdah, dan Gubahan Syair syair Lain Nya.
Nabi Muhammad dan Kepemimpinan
Nabi muhamad Saw sebagai suri tauladan kita sebagai umatnya, Nabi muhammad menjadi Panutan kita dari berbagai Aspek, misalnya Ekonomi, Politik, hingga Kepemimpinan. menyoal kepemimpinan Nabi Muhammad Saw, kita bisa mencontoh dari Beberapa Sifat Nabi Muhammad Saw dalam Kepemimpinan :
A. Sidiq : Artinya Jujur atau benar
dari sifat Sidiq ini kita bisa mencontoh nabi muhammad saw, dengan bersifat Jujur dan benar menjalankan Kepemimpinan, sebab sikap ini adalah kunci menjadi Pemimpin yang akuntabel, dan Profesional.
B. Amanah : Dapat di percaya,
dalam menjalan kepemimpinan, baik dalam organisasi ataupun jabatan kepemerintahan, sudah sepatutnya kita amanah dalam jabatan, artinya tidak boleh Khianat terhadap jabatan, sebab sikap khianat ini menjerumuskan kita pada kenistaan, salah satu contoh kita Khianat adalah tidak menggunakan jabatan sesuai prosedurnya atau kita menyalahgunakan wewenang dan jabattan.
C. Tabligh : Meyampaikan
Sikap Tabligh ini perlu kita contoh dalam kepemimpinan, sebab rasul saja selalu menyampaikan apa yang mesti disampaikan dan tidak menyembunyikan nya, sebagai umat rasul kita harus mencontoh nabi muhammad saw, dalam kepemimpinan kita harus Tabligh, menyampaikan setiap hal yang penting dan yang tidak melanggar aturan.
D. Fatonah : Cerdas
sebagai Seorang Pemimpin, kita harus cerdas, cerdas dalam memimpin kepemimpinannya, sebab jika seorang pemimpin tidak cerdas, maka akan ketinggalan, dan organisasi yang di pimpin nya akan mengalami kemunduran, seorang pemimpin yang cerdas mampu memetakan semua persoalan dengan baik, mampu memenagerial kepemimpinan nya dengan baik, sebab aspek manajemen ini menjadi aspek yang fundamental dalam kepemimpinan.
Rasul Mengangkat Derajat Wanita
Nabi Muhammad Saw, Rasul pautan kita, ia mengangkat Derajat Kaum wanita, pada masa Jahiliyah Wanita Derajatnya sangat rendah, wanita tidak dimuliakan, sebab wanita pada masa itu tidak begitu di harapkan, karenanya wanita tidak bisa berperang dll, di kutip dari beberapa cerita bahwa wanita pada masa itu di kubur hidup hidup, karena di anggap tidak berguna.
kebiasaan pada masa zahiliyah yang suka berperang, mengakibatkan konstruk pemikiran bahwa setiap anak yang lahir wanita tidak begitu diperhitungkan, karena lemah dan tidak bisa berperang, namun sejak Lahirnya Nabi Muhammad Saw sebagai sang revolusioner Pradigma itu berubah dan sang Rasul sangat menghormati dan Mengangkat Derajat Perempuan, Misi dan Visi nya nabi Muhammad Saw, bukan tanpa sebab, hal ini berdasarkan tugasnya sebagai rasul dan nabi yang mencerdaskan dan mencerahkan.
Refleksi Maulid Nabi
sebagai umat nabi Muhammad Saw, kita mesti mencontoh Prilaku dan Risalah hidup Nabi Muhammad SAW, jangan sampai hanya Jargon saja cinta nabi dan rasul namun prilaku bertolak belakang. ini tentunya menjadi cambukan dan peringatan kepada kita semua, jangan sampai tiap tahun kita Memperingati Maulid Nabi, Namun hanya pada kerangka terori dan acapkali Nihil Implementasi, beberapa kali kita Memperingati Maulid Nabi Jika hanya Teori dan Tanpa Implementasi hanya akan menjadi buih saja, sebab tidak berbekas pada sikap, dan prilaku sehari hari.
sehingga Mualid Nabi bukan hanya seremonial dan Ritual keagamaan Saja, Namun Maulid Nabi adalah kerangka refleksi untuk kita semua mencontoh Risalah Kehidupan Nabi, mulai dari hal yang paling kecil, misalnya kebersihan, dan bersikap baik dalam bertetangga.
jadi jelas sudah bahwa Memperingati Mualid Nabi Muhamad Saw perlu kita lakukan, bukan hanya memperingati nya sebagai seremonial keagamaan, tetapi menghayati Risalah dan Perjuagan serta Nilai Nilai Pergerakan Nabi Muhamad Saw, semoga kita semua termasuk Umat Nabi Muhamad Saw mencontoh Nabi.
Ahmad Kodir N