Kaderisasi di tubuh Organisasi hal yang mesti kita semua perhatikan, sebab kaderisasi ini rantai dan roda yang harus terus berputar di tubuh organisasi, sebab organisasi tanpa kaderisasi, tidak akan lahir estafeta kepemimpinan, dan siklus lahirnya kepemimpinan di organisasi akan tertunda atau bahkan terputus, maka sebab itu kaderisasi ini jantung organisasi.
Roda Organisasi |
pada dasarnya kepemimpinan akan tergerus dan habis oleh waktu, dan untuk melanjutkan kepemimpinan selanjutnya perlunya kaderisasi, kaderisasi di tubuh organisasi sendiri terdapat beberapa macam dan jenjang sesuai dengan tipologi organisasi itu sendiri, misalnya di PMII ada Mapaba, PKD, PKL, dan PKN, di organisasi lain pun terdapat jenjang kaderisasi.
seberapa penting kaderisasi di tubuh organisasi, kaderisasi di tubuh organisasi merupakan proses pendewasaan kader serta proses membangun kafasitas, intelektual dan mental kader, agar mampu menjadi penerus kepemimpinan dalam tubuh organisasi, meski memang berbicara kaderisasi ini bukan hal yang mudah, hal ini ditandai mulai menurun nya tingkat kaderisasi dari generasi ke generasi, hal ini tentunya perlu menjadi perhatian kita para pemimpin organisasi, ibarat kata organisasi tanpa pengkaderan, maka seolah terjadi kepincangan di organisasi.
fungsi lain dari kaderisasi juga sebagai penentu masa depan organisasi, mau kemana organisasi, seperti apa, dan lebih lanjut berbicara tentang eksistensi kaderisasi di masa depan, ini perlu kita perhatikan jangan sampai organisasi bangkrut atau bubar karena tidak ada kader/penerus.
selain itu kaderisasi juga sebagai bahan evaluasi kepengurusan sebelumnya terhadap kepengurusan selanjutnya, tujuan dari evaluasi ini sebagai bahan perbaikan dan investigasi kekurangan, kelemahan, pada kepengurusan sebelumnya, tentu harapan nya adalah agar organisasi semakin baik, maju, dan kesalahan kesalahan pada kepengurusan sebelumnya tidak terjadi lagi.
pendekatan dan strategi dalam pengkaderan/kaderisasi tidak dapat di samaratakan, apalagi sekarang kita menghadapi generasi zilenial, dan tentunya setiap individu memiliki, sikap, watak, dan cara berpikir yang berbeda, seorang pemimpin dalam kasus ini harus dapat melakukan dan melakukan restorasi pada pendekatan pengkaderan sehingga dapat mengakomodir semua kepentingan kader yang berbeda.
tonggak keberhasilan organisasi terletak pada system kaderisasinya, apabila kaderisasinya berjalan maka kemungkinan kecil gagalnya menelurkan generasi penerusnya, organisasi yang menerapkan sistem kaderisasi pun bisa saja gagal, apalagi organisasi yang tidak sama sekali melakukan kaderisasi.
dalam kaderisasi tentunya kita perlu menerapkan manajemen kaderisasi, sebab tanpa manajemen kaderisasi maka tolak ukur keberhasilan organisasi tidak bisa kita prediksi, maka manajemen kaderisasi ini penting dalam keberhasilan kaderisasi.
mengutip dari George R Terry, salah satu fungsi manajemen itu sendiri sebagai berikut :
a. Planning
sebagai pengurus, dan pimpinan organisasi, sudah sepantasnya kita melakukan perencanaan kaderisasi, perencanaan kaderisasi ini sebagai bahan pertimbangan dan sebagai tonggak utama terlaksananya kegiatan- kegiatan kaderisasi, maka kita sebagai pengurs dan pimpinan organisasi perlu merencanakan agenda kaderisasi, karena perencanaan ini sebagai bahan dan kerangka acuan kerja kita dalam melakukan kaderisasi.
b. Organizing
organizning ( pengorganisasian ) suatu pembagian tugas kepada sumber daya yang ada di organisasi dan di sesuaikan dengan kemampuan kader masing-masing, dalam menyoal kaderisasi ini pula kita perlu melakukan pemetaan pengorganisasian dalam perencanan dan pelaksanaan kaderisasi, pengorganisasian ini sebagai acuan pemetaan dan pembagian tugas bagi setiap kader sesuai bidang dan kemampuan individu.
c. Actuating
Actuating adalah menggerakan semua anggota organisasi untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasi. Tahapan ini terdiri dari kepemimpinan dan koordinasi, yaitu pemimpin organisasi memimpin setiap sumber daya yang ada untuk bekerja sesuai dengan perencanaan yang telah ditentukan sebelumnya dan mengkoordinasi agar kerja sama ini dapat dilakukan dengan harmonis. Hal ini dapat menghindari persaingan yang ada antar sumber daya yang bisa mengakibatkan tidak tercapainya tujuan organisasi
d. Controling
Monitoring tidak hanya memantau pelaksanaan berbagai kegiatan yang telah dilakukan, tetapi juga melakukan koreksi apabila kegiatan kaderisasi tersebut tidak sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Dengan kata lain, tujuan utama pengawasan adalah untuk memastikan bahwa operasi dilakukan sesuai dengan rencana.
kontributor
A Haidar Nu