<head> Memaknai Konfercab IV Bandung Barat, Bukan Hanya Peralihan Kekuasaan yang Politis

Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Artikel (31) bacaan (14) Berita (29) ekonomi. (1) Film (6) Keilmuan (17) Keislaman (37) Opini (77) Pemilu (6) PMII (14) POLITIK (6) Puisi (2) Warta (39)

Memaknai Konfercab IV Bandung Barat, Bukan Hanya Peralihan Kekuasaan yang Politis

Minggu, Maret 19 | Maret 19, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-08-29T02:22:23Z

Pandangan Tentang Konfercab

Sesuai dengan Pd/PRT Gerakan Pemuda Ansor, bahwa Konfercab adalah agenda yang dilaksanakan setiap empat tahun sekali, atau satu periode kepemimpinan kepengurusan GP Ansor tingkat cabang, kendati demikian kita tidak begitu saja memaknai bahwa Konfercab adalah agenda peralihan kekuasaan atau kepengurusan secara total kepada generasi selanjutnya.

Konfercab IV Bandung Barat

perlu kita garis bawahi bahwa konfercab ini adalah amanat konstitusi yang lahir atas dasar aturan dan pedoman organisasi, konfercab ini juga bisa dimaknai sebagai proses demokrasi di tubuh organisasi, namun bukan hanya proses peralihan mandat kekuasaan dari pimpinan anak cabang dan ranting, konfercab adalah agenda seluruh kader ansor di tingkat kabupaten, dengan demikian dengan dilaksanakan nya konfercab sebagai suatu konstituen dan kepedulian pengurus cabang, ranting, anak cabang dan seluruh kader ansor bagi kemajuan organisasi.

dalam melaksakan agenda empat tahunan tersebut, menentukan arak kemajuan organisasi, gagasan dan pendapat tentang bagaimana organisasi semakin maju dan Progresif, baik dalam bidang siyasah ( Politik) Iqtisodiyah ( Ekonomi), intelektualitas kader, kaderisasi hingga distribusi kader.

beberapa komponen penting yang menunjang organisasi tetap eksis dan hadir salah satunya adalah kaderisasi,  sebab kaderisasi ini jantungnya organisasi, jika saja organisasi tidak melakukan kaderisasi maka tidak akan ada estafeta kepemimpinan selanjutnya.

mengukur Efisiensi Kaderisasi

dalam melaksanakan Konfercab seluruh peserta memberikan gagasan dan pendapatnya perihal kemajuan organisasi, sehingga organisasi mengalami peningkatan sesuai dengan indikator keberhasilan tingkat pengurus organisasi, menyoal efisiensi dan instrumen suksesnya kaderisasi bukan hanya dimaknai berapa kali melakukan kaderisasi, seperti PKD, Susbalan, dan lain nya, tetapi harus ada indikator dan ukuran yang jelas perihal suksesnya kaderisasi, jika hanya dimaknai sebagai itu saja, maka tidak akan ada output lebih yang dihasilkan dari kaderisasi, yang ada hanya penghamburan anggaran, dan penumpukan hutang atas dasar atau dalih kaderisasi.

mengukur tingkat kesuksesan kaderisasi berarti berbicara output yang dihasilkan organisasi, berbicara output atau hasil, itu tidak lepas dari proses perawatan kader, setelah melakukan kaderisasi, bukan hanya perihal perawatan kader, tetapi juga harus ada Rencana tindak Lanjut yang Relevan, seperti melakukan pemetaan terhadap nalar intelektualitas kader, penanaman ideologi organisasi kepada kader serta melakukan dan merumuskan langkah langkah strategis dalam meningkatkan sumber daya manusia dalam organisasi, seperti merumuskan kurikulum pendidikan kader, perumusan agenda kerja organisasi.

konfercab IV Bandung Barat bukan Hanya Peralihan Kekuasan yang Politis.

konfercab IV Bandung Barat, telah dilaksanakan dengan suasana Riang Gembira, suasan yang sangat di harapkan oleh beberapa pihak, sebab tidak sedikit konfercab yang menimbulkan konflik, baik konfik karena saling bersebrangan nya gagasan dengan orang orang yang dianggap politis ( memiliki Hasrat dan kepentingan lebih). konfercab jangan sampai ditunggangi oleh orang orang yang hendak merendahkan bahkan mampu menyetir arah organisasi, sehingga organisasi lebih menonjal berbicara hal hal yang bersifat politis, sehingga esensi dari organisasi itu hilang, dan bahkan citra organisasi di pandang rendah, karena jauh dari marwah organisasi.

konfercab sejatinya agenda bersama, seluruh kader, sehingga tidak boleh ada pengkebirian hak setiap kader, baik hak bicara, suara dan hak berpendapat, seluruh pendapat kader semata mata hanya ingin organisasi mengalami perubahan ke arah yang lebih baik, dan tidak stagnan, ( dalam kondisi yang sama). namun tidak semua kader yang hadir membawa aspirasi dan pendapatnya bagi kemajuan organisasi, namun ada juga karena ambisi kekuasaan dan hasrat politis yang menggebu, sehingga melakukan dan melegalkan tindakan tindakan di luar koridor dan regulasi organisasi, sehingga yang terjadi konfercab adalah demokrasi setingan oknum pengurus dan oknum yang haus posisi.

Ahmad Kodir ( Kader Ansor Biasa )







×
Berita Terbaru Update