Bandungbaratsatu/ketua rayon Syariah komisariat Hasyim Asy'ari tebuireng jombang, Ali zaenal Abidin sayangkan tindakan mengambil dan membakar bendera Pergerakan mahasiswa Islam Indonesia ( PMII ) dan Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI ), oleh seorang oknum yang di indikasikan sebagai salah satu anggota Unit Kegiatan Mahasiswa ( UKM) pada kegiatan Pengenalan Budaya Akademik Kampus ( PBAK) di kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
" Pengenalan budaya akademik kampus atau semacamnya, seharusnya menjadi ajang untuk saling memunculkan prestasi, bukan sebaliknya menjadi ajang untuk menghakimi atau bahkan melakukan tindakan tindakan provokatif, ungkapnya
"saya sebagai kader pmii yang pernah mengikuti kaderisasi pmii di rayon tarbiyah dan keguruan uin bandung, menyaksikan betul bahwa PMII adalah laboratorium pengetahuan dan Intelektual, dan tindakan oknum anggota ukm tidak dapat di benarkan, bila perlu dan cukup bukti kita proses Hukum, Ujar ali Zaenal Abidin.
Organisasi Ekstra kampus berdasarkan Permenristekdikti Nomor 55 tahu 2018, melegalkan Organisasi mahasiswa Ekstra Kampus ( ORMEK) beraktivitas di lingkungan internal kampus, karena di anggap mampu menghalau faham radikalisme dan juga wadah mahasiswa untuk berproses, dari permenristekdikti ini jelas, organisasi pmii tidak melanggar, lalu landasan apa yang menyebabkan kebencian terhadap PMII.
Pada kegiatan PBAK di kampus tersebut, sejumlah oknum di duga mengambil bendera HMI dan PMII.
kabarnya "melalui media sosial WhatsApp Group, oknum tersebut sengaja mengumumkan perbuatan mereka yang mencari bendera tersebut. Meski belum ada bukti dokumentasi yang jelas. tetapi kabar pembakaran bendera tersebut di duga telah dilakukan.
" kami sebagai kader pmii komisariat hasyim Asy'ari menyayangkan kejadian tersebut, kejadian yang memecah belah dan menganggu kondusifitas kaderisasi di kampus.
PMII dan HMI dua organisasi besar yang konsisten mengawal isu isu kerakyatan dan juga konsisten melakukan kaderisasi di kampus, dari HMI dan PMII lahir pemimpin pemimpin, baik lokal maupun nasional. ungkapnya.
Pewarta : A haidar NU