Buntut ricuh yang terjadi di lapangan sukahaji, menuai polemik di kalangan masyarakat, sebab tidak ada tanggung jawab panitia penyelenggara pertandingan tersebut, diketahui kejadian ricuh terjadi saat semi Final antara porgap dengan wrr.
alih alih menyelesaikan ricuh dan tanggung jawab, pihak Panitia Penyelenggara menklaim bahwa kejadian itu di luar pertandingan, ungkap warga yang tidak mau di sebut nama nya.
" Jika panitia berkata seperti itu, secara klausal bahwa adanya perkumpulan masa di lapang karena menonton pertandingan bola, bukan menonton sambung ayam, sudah sangat jelas, adanya kericuhan karena adanya pertandingan bola, adanya pertandingan bola, karena adanya panitia penyelenggara, seharusnya panitia harus sanggup dan bertanggung jawab atas semua kejadian dan resiko yang terjadi, karena hematnya jika mau mengadakan turnamen berarti sanggung dengan segala tanggung awab dan resikonya " Ujar Supporter.
Kejadian ribut ini seharusnya di antisipasi oleh panitia penyelenggara, sebab kericuhan terjadi bukan hanya kali ini saja, kericuhan sudah terjadi dua kali, artinya ini memang kelalaain panitia dan ketidakbecusan bertanggung jawab atas kejadian yang terjadi.
" panitia tetap mengklaim bahwa kejadian itu diluar pertandingan, dan diluar tanggung jawab penyelengara, sehingga penyelesaian terhadap keributan yang melibatkan antar warga menjadi berlarut larut. imbuh Support.
buntut dari kejadian tersebut mengakibatkan Tim Thomas Fc di rugikan, sebab laga yang seharusnya di laksanakan pada Jum'at 18 Agustus 2023, tidak di laksanakan, karena Tim Porgap enggan bertandingan dengan berbagai alasan dan resiko.
" kami sangat di rugikan secara finansial, dan material sebab ini terjadi akibat kelalaian pihak penyelenggara, dan jelas tim kami sangat di rugikan dalam hal ini, Ujar Pendukung Thomas.
beberapa tim yang merasa dirugikan dan tidak adanya kejelasan, serta merasa resah dengan pihak penyelengara sampai meminta pertandingan Final tidak di gelar, karena pertandingan perebutan juara 3 pun batal di gelar.
sangat wajar jika kami meminta pertandingan final dibatalkan dan liga santet di bubarkan , karena ini konsekuensi, akibat kelalaian panitia dan kerugian beberapa tim, ujar nya.
" kami akan mengultimatum jika pertandingan final di gelar, kami akan menggugat dan mengsomasi panitia penyelenggara, sebab sudah jelas liga ini cacat prosedural, dan abai terhadap keselamatan warga, supporter dan pemain, sehingga kami merasa daripada terjadi hal yang tidak di inginkan, lebih baik liga di bubarkan, dan kami minta uang pendaftaran dikembalikan, kepada beberapa tim, ungkap salah satu perwakilan, kepada tim media.