Berdasarkan hasil rilis Bawaslu RI tentang Pemetaan kerawanan Pemilu dan pemilihan serentak tahun 2024 mengenai isu strategis Politik Uang, menetapkan bahwa Kabupaten Bandung Barat merupakan kabupaten dengan posisi paling tinggi daerah rawan politik uang di jawa barat dengan skor 11,86.
Politik uang merupakan momok terbesar dalam setiap rekrutmen politik, termasuk dalam pemilihan umum kepala daerah (pilkada). Melalui pilkada diharapkan terpilih pemimpin pemimpin daerah yang berkualitas sesuai dengan kehendak rakyat, namun dalam pelaksanaannya, salah satu “pesta demokrasi” ini dipertontonkannya perilaku- perilaku kecurangan, ketidakjujuran, kebohongan-kebohongan dalam kampanye bahkan membodohi masyarakat dengan memberikan uang atau barang menjelang pencoblosan agar pemilih memilih calon tertentu yang dikenal dengan istilah money politics (politik uang).
Rentan nya Money Politik ( Politik uang) di Bandung Barat, menjadi isu Nasional, sebab kabupaten Bandung Barat ini yang di nilai masih muda, berpredikat kabupaten rawan politik uang, politik uang seakan menjadi kewajaran terjadi di suatu daerah, padahal sebetulnya hal itu tidak wajar, sebab politik uang merusak tatanan demokratis di indonesia, serta politik uang menunjukan rendahnya kualitas calon legislatif maupun calon eksekutif.
fakta bandung barat menjadi kabupaten rawan politik uang seharusnya menjadi perhatian semua stake holder di kabupaten bandung barat, sebab siapa lagi yang akan bertanggung jawab atas merosotnya moral dan degradasinya kabupaten bandung barat, selain kita para stake holder dan para pemuda di bandung barat yang mampu melakukan agenda perubahan atas predikat kabupaten bandung barat.
saya kira di wilayah kabupaten bandung barat itu sendiri merupakan lumbung aktivis, dan lumbung organisasi kepemudaan di bandung barat, dengan hadirnya organisasi kepemudaan di bandungbarat seharusnya harus mampu menjadikan bandung barat, kabupaten yang bersih dari money politik.
hadirnya politik uang dan masuk di sendi sendi kehidupan masyarakat bandung barat, tentu ada asal muasal dan penyebabnya, sehingga masyarakat bandung barat menjadi masyarakat yang apatis dan tidak peduli dengan perubahan, sebab ini terjadi karena oknum calon legislatif dan calon eksekutif, yang mana politik uang tidak akan terjadi jika tidak ada calon legislatif yang nakal, serta adanya proses kaderisasi dan pendidikan politik bagi para calon legislatif.
jika kita tarik beberapa peristiwa di bandung barat, dua kepemimpinan di bandung barat tersandung kasus korupsi, masuknya kasus korupsi di bandung barat harus menjadi perhatian kita bersama, jangan saling lempar tanggung jawab. di tetapkan nya dua pejabat politik di bandung barat menunjukan rendahnya indeks kualitas kepemimpinan dan efek domino politik uang, sebab money politik, dan ongkos politik dan cost logistik yang mahal, menjadi cikal bakal terjadi korupsi.
disisi lain siapa yang harus bertanggung jawab dengan status bandung barat darurat money politik adalah para pimpinan partai, baik pengurus pusat ( DPP) Wilayah ( DPW ) Dan Cabang (DPC ), kenapa demikian sebab para calon legislatif dicalonkan oleh partai politik. jika di ibaratkan partai politik adalah pintu masuk yang paling fundamental seorang calon legislatif menjadi legislator, jadi sangat jelas sekali ini tanggung jawab partai politik, baik untuk membina kadernya atau melakukan penindakan penindakan terhadap calon legislatif yang nakal.
meski opsi yang di tuliskan sangat mustahil untuk dilaksanakan oleh para pimpinan partai, sebetulnya tidak menjadi masalah penulis, yang menjadi masalah adalah pada para pimpinan partai, sebab mereka mempunyai kuasa penuh, terhadap kadernya, dan bertanggung jawab penuh terhadap terjadinya money politik, atau jangan jangan para pimpinan politik itu sendiri adalah eksekutor dan pemain money politik, semoga itu tidak terjadi pada pimpinan partai di kabupaten bandung barat).
sebagai masyarakat bandung barat kita harus menjadi bagian dari masyarakat yang cerdas dalam memilih, sebab mereka mereka yang melakukan money politik sebetulnya menunjukan kerendahan martabatnya dan menunjukan kerendahan nya tidak memiliki visi yang jelas, misi yang relevan dan gagasan untuk mewujudkan bandung barat yang adil dan sejahtera, sebagai pemilih yang cerdas kita harus merujuk pada track record pemimpin, keberpihakan terhadap rakyat, visi dan misi yang jelas serta gagasan gagasan untuk pembaharuan bandung barat.
jika kita tidak menyadari dan menikmati money politik sejatinya kita sedang menikmati uang yang tidak seberapa, dibanding dengan 5tahun kekuasaan, yang bisa di repsentasikan pada keadilan, kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat, jadi masih mau di beli suara Nya hanya untuk kepentingan perut calon legislatif dan kesengsaraan bagi Masyarakat Bandung Barat.
sebab jika memang mereka menyadari bahwa tugasnya menjadi seorang khalifatul firl ardh ( pemimpi di muka bumi ) sebaik sadar bahwa kekuasaan nya tidak akan lama, dan reputasinya sebagai manusia akan menurun bahkan tidak ada lagi martabatnya.
menjadi pemilih cerdas, adalah menolak setiap pemberian apapun untuk tujuan transaksi suara, antara caleg dengan masyarakat, sebab jika tidak kita tolak sama halnya dengan mewujudkan bandung barat yang rentan kemiskinan, tidak ada perubahan, infrastruktur yang jelek dan tidak adanya pembangunan yang signifikan.