Kontestasi dan pesta politik belum selesai begitu saja, sebab setelah berlangsungnya pemilu 2024, lanjut pada pemilihan gubernur/wakil gubernur/wali kota/wakil wali kota/bupati/wakil bupati serentak di berbagai daerah di indonesia.
pertarungan politik pada percaturan pilkada ini tentunya, para pimpinan partai sedang menggodok strategi parpol masing masing demi kepentingan memenangkan pilkada, baik menyusun strategi politik, strategi kampanye, termasuk perhitungan cost politik.
membahas pertarungan politik di pilkada kali ini, bukan hanya melihat potensi calon, visi , misi, dan gagasan calon belaka, namun juga perhitungan menang dan kalah, dan tentunya hitung- hitungan biaya politik, sebab ( cost/biaya politik tentunya tidak sedikit).
menyoal pertarungan politik pada pemilihan bupati di kabupaten bandung barat, sampai saat ini hemat saya masih alot, dan koalisi antar parpol masih dalam proses cek, mengecek pasukan ( istilahnya cek ombak), sebab sampai saat ini belum ada calon pasangan yang sepakat dan sepaket dengan koalisi partai tertentu. tentu persoalan nya bukan hanya pada tataran elit parpol di bandung barat, namun juga memperhatikan rekomendasi pimpinan pusat partai masing- masing.
alotnya proses kawin antar parpol ini disebabkan pada kalkulasi dan potensi yang belum di selesaikan, atau bahkan hanya pada urusan cost politik yang belum selesai, sedangkan saat ini makin banyak berseliweran baliho bakal calon bupati bandung barat, yang entah apakah mereka masuk daftar prioritas atau hanya sebatas popularitas dan sebatas agar di pertimbangkan menjadi timses, umpanya, mereka para bakal calon sebagai berikut :
1. Ernawan Nasaputra
2. Didik Agus T
3. Gagan
4. Steven Ewon
5. Asep Ilyas
6. Asep Ismail
7. Sundaya & KH. AA Maulana Za ( calon independent)
8. Edi Rusyandi
9. Hengki Kurniawan
10. Rian Firmansyah
11. Gilang Dirja
12. Kang Tebe
13. Jeje Govindo
14. Gita KDI
dari banyaknya bakal calon bupati bandung barat, hemat saya mungkin hanya akan ada 4 pasangan calon yang di usung hasil koalisi partai politik dan 1 Independen di bandung barat, misalnya potensial gabungan parpol sebagai berikut :
1. Jeje Govindo & Tb. Ardi Januar ( Gerindra dan PAN)
2. Didik Agus T & Gilang Dirga ( PKS & Demokrat )
3. Edi Rusyandi & Gita KDI ( Golkar & PKB )
4. Hengky Kurniawan & Rian Firmansyah ( PDIP & Nasdem )
5. Sundaya & KH. AA Maulana Za ( independen)
dari ke lima pasangan tersebut hasil persilangan, berdasarkan perhitungan potensial, maka ke 5 calon tersebut, 4 dari 5 calon , mengambil keuntungan popularitas calon bupati/wakil untuk mendokrak suara pada kontestasi pemilihan nanti, jika di majajkan pertarungan pilkada Bandung Barat adalah pertarungan mega Bintang, baik bintang film ( aktor), bintang iklan, intertaiment dan bahkan bintang bintang lain nya.
sedangkan di tataran para politisi di bandung barat, sedang ramai isu gerakan memilih urang lembur asli, sehingga jika di tarik benangnya gerakan memilih urang lembur ini di lontarkan oleh mereka yang bukan prioritas calon oleh partai politik di bandung barat, sehingga gerakan ini, kiranya akan di bantah oleh mereka yang anggota partai politik.
jika melihat kondisi dan peta politik saat ini mungkinkah pertarungan politik ini, sebagai dari implementasi kemaslahatan bagi warga masyarakat kabupaten bandung barat, atau hanya pada pertarungan dan pembagian wewenang dan kekuasaan saja, sehingga kebijakan untuk kemaslahatan warga masyarakat hanya sebagai ilusi saja.
akankah atau siapakah dari mereka yang membawa peta kemenangan untuk kemaslahatan masyarakat atau hanya pada bagi bagi kekuasan.